Rabu, 09 Januari 2013

gambaran pebgetahuan keluarga tentang asi esklusif


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Kesehatan menurut WHO yaitu kondisi dinamis jasmani, rohani, social dan tidak hanya terbebas dari penyakit cacat dan kelemahan. Kesehatan milik semua orang mulai dari anak-anak, dewasa, orang tua bahkan lansia.
Kesehatan anak adalah unsure potensi dasar alami yang diperlukan sejak abad kehidupan dan masa pertengahan, apabila hal ini tidak ada atau terpenuhi dapat menghambat perkembangan fisik dan mental seseorang. Untuk mencapai derajat kesehatan anak yang baik diperlukan gizi yang baik pula.
Gizi merupakan hal yang penting dan perkembangan mental anak, maupun pertumbuhan dan perkembangan bagi bayi. Dalam hal gizi, kebutuhan bayi menyusui jauh lebih banyak dibandingkan masa dalam kandungan hal ini disebabkan oleh laju pertumbuhan bayi yang sangat cepat. Pada 4 bulan pertama berat badan seorang bayi menjadi dua kali lipat dibanding berat setelah 9 bulan dalam kandungan. Dibutuhkan produksi ASI (air susu ibu) yang sangat banyak untuk mendukung pertumbuhan bayi tersebut. Menyusui selama 1 bulan memerlukan kalori sama, sama banyak dengan kehamilan. Kekurangan nutrisi selama hamil akan menghasilkan air susu yang rendah nutrisi esensial. Protein-protein yang membantu mencegah infeksi akan berkurang.
Pentingnya menyusui bayi sudah tidak diragukan lagi karena ASI telah diakui dan terbukti merupakan makanan tunggal paling ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi pada usia 6 bulan pertama (ASI esklusif dan selanjutnya ASI tetap diberikan sampai anak berusia 2 tahun.
ASI esklusif termurah dan terbaik untuk bayi karena gratis dari ibu dan membuat anak lebih sehat serta cerdas. Air susu ibu lebih banyak keuntungan yaitu : memberikan gizi lengkap secara alami keseimbangan yang tepat antara protein, karbohidrat, lemak dan mineral menyebabkan air susu ibu mudah dicerna, sehinggan jarang menimbulakan gangguan pencernaan seperti diare dan konstipasi.

      Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pula peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat. Pengetahuan lama yang berdasar seperti menyusui justru kadang terlupakan. Padahal kehilangan pengetahuan tentang menyusui berarti kehilangan besar, karena menyusui adalah suatu pengetahuan yang selama berjuta-juta tahun mempunyai peranan penting dalam  memepertahankan kehidupan manusia. Bagi ibu dalam hal ini berarti kehilangan kepercayaan diri untuk dapat memberikan perawatan terbaik pada bayinya.
      Dinegara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Keadaan ini mungkin disebabkan makin banyaknya kaum ibu yang bekerja selama sehari penuh untuk menutupi keperluan hidupnya sehari-hari. Dan banyaknya kaum ibu memberikan bayinya susu produk dengan iming-iming bahwa susu produk mengandung DNA lebih yang besar ataupun protein yang dapat mencerdaskan otak.
      Berdasarkan data yang didapat dipropinsi jambi pada tahun 2004-2005 ASI esklusif sebesar 45,26%-25,80% yaitu sebanyak 26.074-16.109 dari 57.614-62.447 bayi, pada tahun 2009-2010 ASI esklusif sebesar  39,99% -55% dan tahun 2011 ASI esklusif sebesar 48,1%.

B.     Identifikasi masalah
Gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang ASI esklusif dirumah sakit dr bratanata jambi

C.    Batasan masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang ASI esklusif dirumah sakit Dr Bratanata jambi

D.    Rumusan masalah
Bagaimana gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang ASI esklusif dirumah sakit Dr Bratana jambi.
Rumusan masalah
1.      Bagaimana gambaran pengetahuan ASI esklusif ?
2.      Bagaimana gambaran mamfaat ASI esklusif ?
3.      Bagaimana gambaran kandungan gizi ASI esklusif ?
4.      Bagaimana gambaran keuntungan ASI esklusif ?
5.      Bagaimana gambaran perawatan payudara selama hamil ?
E.     Tujuan penelitian
1.      Tujuan umum
Pengetahuan ibu menyusui tentang ASI esklusf dirumah sakit Dr Bratanata jambi
2.      Tujuan khusus
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang :
1.      Pengertian ASI esklusif
2.      Mamfaat ASI esklusif
3.      Kandungan gizi ASI esklusif
4.      Kentungan ASI esklusif
5.      Perawatan payudara selama hamil
F.     Mamfaat penelitian
1.      Bagi puskesmas
Sebagai masukan dalam menunjang program promotif dan pengawasan terhadap cara pemberian ASI esklusif dalam melaksanakan pelayanan keperawatan.
2.      Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan referensi perpustakaan untuk menambah ilmu pengetahuan
3.      Bagi kesehatan umum
Untuk mejadi suatu informasi bagi masyarakat mengenai masalah yang sering timbul dalam pemberian ASI esklusif.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Konsep pengetahuan
1.      Pengertian pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dari ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui penginderaan manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan kognitif merupakan domain sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Apabila penerimaan prilaku baru atau adopsi prilaku didasari oleh pengetahuan kesadaran serta sikap positif, maka akan berlangsung lama.
Sebagaimana menurut tahun 1987 tingkat pendidikan akan mempengaruhi seseorang dalam pengembangan daya nalar yang baik akan mempermudah untuk meningkatkan pengetahuan.
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara probabilitas bayesin adalah benar dan berguna.
Pengetahuan terdiri atas kepercayaan tentang kenyataan (reality). Salah satu cara untuk mendapat dan memeriksa pengetahuan adalah dari tradisi atau yang berwenang dimasa lalu yang umumnya dikenal, seperti ariestoteles.

2.      Tinkat pengetahuan
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo (2003)           mempunyai 6 tingkat, yakni :
a.       Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Contohnya : kurangnya pengetahuan ibu menyusui tentang penyakit yang terjadi pada anak.
b.      Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Contoh, menyimpulkan meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa kita harus memberikan ASI esklusif.
c.       Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan menggunakan rumus statistik dalam menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah kesehatan dari kasus pemecahan masalah (problem solving cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
d.      Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
e.       Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Misalnya: dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
f.       Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Misalnya seorang dapat mengerti tantang komposisi ASI, tentang cara pemberian ASI, mamfaat ASI, factor yang dapat meningkatkan ASI, menghambat ASI, dan unsure yang terdapat didalam ASI.



B.     Konsep ASI
1.      Pengertian ASI esklusif
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi karena merupakan makanan alamiah sempurna, mudah dicerna oleh bayi dan mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan, kekebalan dan mencegah berbagai penyakit serta untuk kecerdasan bayi, aman dan terjamin kebersihanya karena langsung diberikan kepada bayi agar terhindar dari gangguan pencernaan seperti diare, muntah dan sebagainya.
Asi esklusif adalah asi tanpa memberikan makanan dan minuman kepada bayi sejak lahir sampai dengan 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Bayi hanya diberikan ASI saja, tanpa tambahan lain seperti susu formula, air jeruk, madu, air teh dan tanpa makanan tambahan seperi pisang, papaya, bubur susu, bubur nasi dan biscuit.
2.      Fisiologi ASI
Menurut depkes, 2002 dalam buku “manajemen laktasi “ air susu ibu menjelaskan pada masa hamil, terjadi perubahan patyudara, dimana terjadi perubahan ukuran menjadi lebih besar. Hal ini disebabkan poliferasi oleh sel duktus laktiferus dan sel kelenjar pembuat ASI. Karena pengaruh hormone yang dibuat placenta yaitu laktogen, prolaktin koriogonadotropin, estrogen dan progesterone. Pembesaran juga disebabkan pelebaran pembuluh darah. Setelah persalinan dan terlepasnya placenta kadar estrogen dan progesterone menurun, sedangkan prolaktin tetap tinggi. Karena tidak ada hambatan oleh estrogen maka terjadi sekresi ASI. Pada saat mulai menyusui, maka segera, rangsangan isapan bayi memacu lepasnya prolaktin dan hipofise yang melancarkansekresi ASI.
Menurut depkes, 2002 dalam buku “manajemen laktasi “ dijelaskan bahwa pada proses laktasi terjadi 3 macam reflex pada bayi, yaitu :
1.      Reflek mencari putting (rooting refleks)
Bila pipi bayi bayi disentuh, ia akan menoleh kearah sentuhan. Bila bibir bayi disentuh, dia akan membuka mulut dan berusaha untuk mencari puting susu untuk menyusu.
2.       Reflek menghisap (suckling reflex)
Reflek terjadi karena rangsangan puting pada paltum durum bayi bila aeroal masuk kedalam mulut bayi. Aerola dan putting tertekan gusi, lidah dan langit-langit, sehingga  menekan sinus laktifeus. Yang berada didaerah aerola. Selanjutnya terjadi gerakan peristaltik yang mengalirkan ASI keluar dan masuk kemulut bayi.
3.      Reflek menelan (swallowing reflex)
ASI dalam menulut bayi menyebabkan gerakan otot menelan.

3.      Jenis dan komposisi
1)      Kolostrum
Kolostrum adalah jenis susu yang diproduksi pada tahap akhir kehamilan dan pada hari-hari awal setelah melahirkan. Warnanya kekuningan dan kental. Meski jumlahnya tidak banyak, kolostrum memiliki konsentrasi gizi dan imunitas yang tinggi. Dalam beberapa hari pertama setelah kelahiran, kolostrum keluar dari payudara untuk diminum bayi.
Menurut Depkes 2002 kolostrum memiliki banyak mamfaat, yaitu :
a.       Kolostrum berkhasiat untuk bayi dan komposisinya mirip dengan yang diterima bayi didalam rahim.
b.      Kolostrum bermamfaat untuk mengenyangkan bayi pada hari-hari pertama hidupnya.
c.       Seperti imunisasi, kolostrum member antibody kepada bayi (perlindungan terhadap penyakit yang sudah dialami sang ibu sebelumnya.
d.      Kolostrum juga mengandung sedikit efek pencahar untuk menyiapkan dan membersihkan system pencernaan bayi dari mekonium, yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.
e.       Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA yang melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.
f.       Kolostrum juga mengurangi konsentrasi bilirubin (yang menyebabkan bayi kuning.
g.      Kolostrum juga membantu pembentukan bakteri yang bagus untuk pencernaan.
2)      Asi transisi
ASI transisi adalah ASI yang dihasilkan  adalah ASI yang dihasilkan kolostrum, yaitu pada hari kelima sampai hari kesepuluh. Kadar lemak dan laktosa yang dikeluarkan lebih tinggi dan kadar protein serta mineral sangat rendah dibandingkan dengan kandungan ASI hari pertama. Pada masa ini, jumlah volume ASI semakin tingkat dan pengeluaran ASI mulai stabil. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan bayi karena aktivitas bayi yang mulai aktif.
3)      Susu matur
Susu matur yaitu susu yang disekresi pada hari kesepuluh sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi samapai usia 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan makanan pendamping bayi.

4.      Mamfaat ASI
ASI tidak hanya menyuplai gizi lengkap yang dibutuhkan untuk melengkapi bulan pertama kehidupan, tetapi juga sebagai “vaksin pertama” yang diperoleh bayi karena kaya akan kandungan zat-zat kekebalan tubuh (imun). Bayi senarusnya memperoleh ASI esklusif untuk 5 bulan secara lengkap dan dilanjutkan sampai umur 2 tahun.
1.      Zat gizi yang lengkap
ASI dapt diberikan dalam kondisi apapun kepada bayi, meskipun ibu dalam keadaan sakit, hamil, menstruasi ataupun kurang gizi. Kandungan seimbang dalam ASI dapat membantu pencernaan bayi. ASI mengandung sedikit kasein, dimana bentuknya lebih halus dan mudah dicerna.
2.      Proteksi dari infeksi
a.       Imunisasi pertama
Kolostrum mengandung lebuh banyak imunoglobin dibandingkan susu yang lebih masak (mature) dan hasil perlindungan pada bayi yang baru lahir untuk melawan infeksi. ASI juga mengandung limfosit, magtrofag, dan protein dengan aktivitas anti-bakteri yang tidak spesifik.
b.      Diare
ASI melindungi bayi morbiditas dan mortalitas yang berhubungan dengan diare. Dengan pemberian ASI saja, tampa makanan/minuman tambahan akan melindungi bayi dari diare.
c.       Infeksi saluran pernapasan
ASI melindungi bayi dari ISPA. ISPA merupakan morbiditas dan mortalitas yang biasa ditemukan dinegara berkembang.
d.      Efek dalam imunisasi
ASI juga mempengaruhi respon antibody dalam vaksin konjugasi. Level antibody dalam periode awal pemberian ASI, tidak menimbulkan perbedaan.
e.       Membantu perkembangan saraf
Bayi yang mengkonsumsi ASI lebih pintar, mempunyai kemudahan dalam bicara, dan mencapai nilai tes kosakata dan disain lebih tinggi dibandingka anak mengkonsumsi susu botol.
f.       Mengurangi kematian bayi
Banyak studi dinegara berkembang membuktikan ASI memiliki pengaruh posotif yang kuat terhadap mortalitas bayi, diman kematian bayi yang tinggi berhubungan kompleksnya interaksi diantara malnutrisi dan infeksi.
g.      Mecegahn tejadinya penyakit dikemudian hari
Bayi yang mendapatkan ASI lebih kecil risikonya terkena diabetes, penyakit jantung, asma, dan kelainan alergi lain.
3.      Keuntungan fisiologi
a.       Rasa percaya ibu untuk menyusui
Rasa percaya bahwa ibu mampu menyusui ataupun memproduksi ASI yang mencukupi untuk bayi, besar pengaruhnya bagi keberhasilan menyusui.
b.      Interaksi ibu dan bayi
Proses menyusui merupakan proses interaksi antara ibu dan bayi, yang mempengaruhi kedua belah pihak. Pertumbuhan dan perkembangan psikologi bayi tergantung pada kesatuan ikatan bayi dan ibu.
4.      Melindungi kesehatan ibu
Pemberian ASI dapat mengurangi risiko kesehatan pada wanita, seperti pendarahan post partum, anemia, kanker payudara dan ovarium.
5.      Keuntungan bagi masyarakat
Pemberian ASI dapat menurunkan biaya kesehatan karena mengurangi tingkat kesakitan dan kematian pada anak dibawah usia 5 tahun dan dapat mengurangi beban keluarga.
5.      Langkah-langkah menyusui yang benar
a.       Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya. Sebagai desifektan dan kelembapan putting susu.
b.      Bayi diletakan menghadap perut atau payudara
1)      Ibu duduk dan berbaring snatai, bila duduk lebih lebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
2)      Bayi pegang dengan satu tangan, karena bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh mengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan.
3)      Satu tangan bayi diletakan dibelakang badan ibu, dan yang satu didepan.
4)      Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokan kepala bayi)
5)      Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
6)      Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
c.       Payudara dipegang denagn ibu jari diatas dan jari yang lain menompong dibawah, jangan menekan putting susu dan aerolanya saja.
d.      Bayi diberi rangsangan untuk  membuka mulut dengan cara :
1)      Menyetuh pipi dengan puting susu
2)      Menyentuh sisi mulut bayi
e.       Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan putting serta aerola dimasukan dimulut bayi :
1)      Usahakan sebagian besar aerola dapat masuk kedalam mulut bayi, sehingga putting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari empat penampungan ASI yang terletak dibawah aerola.
2)      Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipeggang atau disangga lagi.





6.      Teknik menyusui yang benar
Menyusui teknik dengan yang tidak benar dapat mengakibatkan putting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar opimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnyan atau bayi enggan menyusui untuk mengetahui bayi yang telah menyusui dengan tehnik yang benar, perhatikan :
a.       Bayi tampak tenang
b.      Badan bayi menempel pada perut
c.       Mulut bayi terbuka lebar
d.      Dagu bayi menempel pada payudara ibu
e.       Sebagian besar aerola mamae masuk kedalam mulut bayi, areola mamae bagian bawah lebih banyak masuk.
f.       Bayi Nampak mengisap kuat-kuat dengan irama yang perlahan
g.      Putting susu ibu tidak teras nyeri
h.      Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
i.        Kepal agak menengadah
j.        Melepas isapan bayi
Setalah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya, ganti menyusu pada apyudara yang alain. Cara melepas isapan :
1)      Jari kelngkeng ibu dimasukkan kemulut melalusi sudut mulut
2)      Dagu bayi ditekan dibawah
k.      Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan (yang dihisap terahir)
l.        Setelah selesai meyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting susu dan aerola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya.
m.    Menyendawakan bayi
Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah setelah menyusui. Car menyendawakan bayi :
1)      Bayi digendong tegak bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
2)      Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
7.      Perawatan payudara selama menyusui :
Tujuan dilakukan perawatan payudara selama meyusui adalah :
Memlihara kebersihan payudara dan memperbanyak atau memperlancar produksi ASI. Sedangkan teknik perawatan payudara selama menyusui adakah licikan tangan dengan sedikt minyak dan lakukan pengurutan dengan tiga macam cara berturut-turut, masing-masing 30 kali setiap lima menit.
Cara I :
Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara, kemudian urut keatas, terus kesamping, terus kebawah dan melintang. Sehingga tangan menyangga payudara, kemudian lepaskan tangan dari payudara.
Cara II :
Telapak tangan kiri menompang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling dirapatkan, kemudian sisi kelingking tangan kanan mengurut payudar kiri dari pangkal kearah putting, demikian pula payudara kanan.
Cara III :
Telapak tangan menompang payudara seperti pada cara II, kemudian jari-jari tangan kanan dikepalkan, kemudian buku-buku jari tangan kanan mengurut payudara dari pangkal kearah putting. Rangsangan payudara dengan menggunakan air hangat dan air dingin, caranya disiram atau dikompres.

8.      Tehnik perawatan payudara
1)      Umur kehamilan 3 bulan
Pemeruksaan putting susu untuk mengetahui apakah putting susu datar atau masuk kedalam dengan cara memijat dasar putting susu secara perlahan. Putting susu yang normal akan menonjol keluar apabila putting susu tetap datar atau masuk kedalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus melakukan perbaikan agar bias menonjol.
Caranya adalah dengan mengguanakan kedua jari. Daerah sekitar putting susu diurut kearah berlawanan menuju kedasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari 2 kali selama 3 menit.

2)      Umur kehamilan 6-9
a.       Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa
b.      Putting susu sampai aerola mamae (daerah sekitar putting susu) dengan warna lebih gelap. Kompres dengan minyak kelapa 2 – 3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada putting susu sehingga mudah dibersihkan.
c.       Kedua putting susu dipegang lalu ditarik. Diputar kearah dalam dan kearah luar
d.      Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan lalu diurut kearah putting susu sebanyak 30 kali sehari.
e.       Pijat kedua aereola mamae hingga keluar 1-2 tetes.
f.       Kedua putting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan handuk kering dan bersih.

C.    Kerangka konsep penelitian.


PENGETAHUAN IBU MENYUSUI
TENTANG ASI ESKLUSIF
·         Pengertian ASI esklusif
·         Mamfaat ASI esklusif
·         Kandungan gizi ASI esklusif
·         Keuntungan ASI esklusif
·         Perawatan payudara
tahu
Tidak tahu
 








BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Desain penelitian
penelitian ini meggunakan metode deskriptif, metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah pengetahuan ibu meyusui tentang ASI esklusif diwilayah kerja rumah sakit Dr Bratanata jambi.

B.     Tempat dan waktu penelitian
1.      Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah sakit Dr Bratanata jambi
2.      Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 2012

C.    Populasi penelitian dan penarikan sampel
1.      Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah ibu-ibu yang memiliki bayi umur 0 – 6 bulan yang berkunjung dipuskesmas kenali besar kota jambi pada bulan april tahun 2007 sebanyak 40 orang ibu-ibu menyusui.
2.      Sampel dan cara pengambilan sampel
Pengambilan besar sampel menggunakan total populasi yaitu pengambilan keseluruhan populasi yang diteliti sebanyak 40 orang.
Adapun kriteria sampel dari penelitian ini adalah :
a.       Ibu-ibu yang berkunjung kepuskesmas kenali besar yang memiliki bayi 0 – 6 bulan.
b.      Bersedia menjadi responden


D.    Variable penelitian
Variabel adalah suatu sifat atau fenomena yang menunjukan suatu yang diamati dan nilainya berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan satu variable dimana yang menjadi variable penelitian ini adalah pengetahuan igu menyusui tentang ASI esklusif dirumah sakit Dr Bratanata jambi.

E.     Definisi operasional
Definisi operasional adalah batasan yang harus dibuat oleh peneliti dalam istilah operasional

F.     Rencana pengolahan data dan analisa data rencana penelitian
1)      Pengolahan Data Dilakukan dengan tahap sebagai berikut :
1.      Editing
Memeriksa atau mengecek ulang pertanyaan yang diberikan apakah sudah berisi sesuai dengan petunjuk sebelumnya.
2.      Coding
Pemberian kode pada pertanyaan yang diberikan
3.      Transferring
Memasukkan data kekomputer untuk dianalisa.
4.      Tabulating
Dilakukan pengelompokan data yang diperoleh sesuai dengan bentuk instrument sehingga diperoleh data yang akurat.








DAFTAR PUSTAKA

Soetningsih, asi petunujuk untuk tenaga kesehatan,( Jakarta : EGC, 1997)
Albertus setiawan, pemberian MP-ASI, (FKM UI, 2009)
Itria nastepa, Gambaran Penegtahuan Tentang Asi Esklusif, (keperawatan Gapu, 2007)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kinerja kegiatan Pembinaan gizi,  (tahun 2011)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar